Jumat, 01 Januari 2021

Inovasi di Tengah Pandemi, Rangkul Guru untuk Guru Unggul

 


 "Semoga kita saling mendoakan dalam kebaikan" (Galih Suci Pratama)

Perhelatan akbar Apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2020 Indonesia telah usai. PT Astra International Tbk memberikan apresiasi kepada pejuang muda yang tanpa lelah terus memberikan manfaat kepada masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, teknologi serta satu kategori yaitu kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut. Namun Khusus tahun 2020, ada kategori tambahan yaitu  Astra juga memberikan tambahan kategori apresiasi khusus kepada para pejuang tanpa pamrih di masa pandemi COVID-19.

Kesulitan Guru Saat Daring

Ya, pandemi Covid-19 tengah melanda Indonesia dan mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia, tak terkecuali bidang pendidikan. Pembelajaran kini beralih dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran jarak jauh secara daring dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan siswa adalah hal pertama dan utama. Tujuannya adalah untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona di lingkungan penddikan, sebab melawan mahluk tak kasat mata lebih susah dibanding melawan musuh yang tampak nyata. Dalam pembelajaran daring, guru dan murid terhubung dengan perangkat seperti gadget dan komputer, oleh karena itu guru dituntut harus bisa menguasai teknologi supaya pembelajaran daring dapat berlangsung dengan lancar. Meski pembelajaran daring adalah hal yang baru bagi guru, guru dituntut untuk tetap berinovasi. Mirisnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa perubahan pembelajaran dari tatap muka ke pembelajaran daring dirasa terlalu cepat dan mendadak, tanpa diiringi dengan kesiapan guru untuk menjalankan pembelajaran daring. Guru merasa kesulitan untuk menyuguhkan materi pembelajaran secara daring. Akibatnya guru hanya menyuguhi siswa dengan tugas, tugas, dan tugas tanpa memberikan materi kepada siswa. Siswa menjadi bosan, kelas daring jadi mati, ujungnya pembelajaran daring menjadi tidak efektif. Untuk itu perlu dilakukan suatu inovasi supaya pembelajaran daring menjadi efektif, tidak garing apalagi membuat siswa boring.

Inovasi di Tengah Pandemi

Adalah Galih Suci Pratama, pejuang tanpa pamrih di masa pandemi Covid-19 yang membawa perubahan dan inovasi bagi guru di Semarang. Berangkat dari ketidaksiapan guru saat menyuguhkan pembelajaran daring, Galih Suci Pratama memikirkan cara agar guru-guru dapat menyampaikan materi kepada siswa saat pembelajaran daring melalui platform youtube.

Pria yang akrab disapa Galih ini mendapatkan ide dan inspirasi saat dirinya digandeng oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang mengadakan pelatihan tentang konsep pembelajaran daring pada bulan april yang lalu. Salah satu materi yang diajarkan pada guru-guru adalah penggunaan aplikasi untuk menunjang pembelajaran daring seperti Google Classroom dan Quizizz.



Untuk mengetahui sejauh mana guru menerapkan hasil pelatihan, maka Galih dan tim melakukan evaluasi terhadap pelatihan pertama tersebut. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa guru sudah bisa membuat soal dengan baik namun guru kurang maksimal dalam menyampaikan materi secara daring. Akibatnya guru hanya memberikan soal dan tugas tanpa diiringi dengan menyampaikan materi yang dapat dipahami siswa. Kesulitan tersebut ditindak lanjuti dengan diadakannya pelatihan kedua pada bulan Juli silam. Pelatihan ini digunakan untuk melatih para guru untuk menyampaikan materi melalui platform youtube.

Ya, pria kelahiran Banjar Negara 27 maret 1991 ini menggagas penggunaan platform youtube sebagai media bagi guru untuk menyampaikan materi saat daring dengan pertimbangan youtube mudah digunakan dan bisa digunakan kapan saja dan dimana saja. Galih melihat bahwa banyak kejadian di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua siswa, khususnya siswa pada jenjang sekolah dasar, memiliki handphone. Banyak siswa menggunakan handphone orang tua, akibatnya tidak bisa mengikuti daring karena handphone dibawa orang tua bekerja. Dengan adanya tayangan materi yang disampaikan guru lewat youtube, siswa tetap dapat mengikuti pembelajaran daring dengan tidak dibatasi waktu. Jika siswa tidak paham, tayangan pun bisa diulang berulang-ulang.

Rangkul Guru untuk Guru Unggul

Dengan mengusung tagline "Belajar bersama, Berkarya bersama dan Sukses bersama-sama", Galih kemudian merangkul guru supaya unggul dan memajukan kualitas pendidikan. Galih kemudian membentuk tim yang disebut tim kota dan menyampaikan gagasan yang sudah dikonsep. Galih selanjutnya memperluas jariyah dengan membentuk tim kecamatan dan menggelar pelatihan secara luring yang diikuti oleh perwakilan tim kecamatan. Sedangkan untuk anggota lainnya diadakan pelatihan secara daring yang juga menggunakan platform youtube. Sebagai program tindak lanjut, setiap tim kecamatan harus membuat video pembelajaran sesuai materi yang diajarkan saat pelatihan. Video dari tim kecamatan kemudian dianalisis dan diupload di youtube. Tak asal upload, Galih dan tim mempunyai standar yang sudah ditetapkan untuk video yang akan tayang di channel youtube, yang meliputi kualitas gambar dan video, tidak berbau SARA dan politik, serta kesesuaian durasi tayangan. Video yang dinyatakan lolos pun tak langsung tayang, tapi masuk daftar antrian terlebih dahulu, sebab video diupload bertahap yakni seminggu sekali menyesuaikan dengan pembelajaran di lapangan. Materi video pun disesuaikan dengan materi yang diajarkan di sekolah, meliputi materi tematik dan non tematik. Materi tematik seperti materi IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan PKn. Materi non tematik seperti materi Bahasa Jawa, PJOK, dan matematika. Bahkan ada pula materi Agama, seperti materi Agama Islam dan Kristen. Konten video pembelajaran dalam kanal youtube yang dinamai Pembelajaran SD Kota Semarang ini sangat menarik, inovatif, kreatif, dan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami.

Pejuang Tanpa Pamrih 

Kini kanal youtube yang dirintis sejak 13 Juli 2020 ini telah memiliki 39,7 ribu subscriber, jumlah video yang mencapai angka 600 dan telah mengantongi hampir 4 juta views. Pencapaian yang fantastis mengingat bahwa kanal youtube yang baru seumur jagung mendapat sambutan antusias masyarakat. Tak heran bila jumlah video pembelajaran yang disuguhkan telah mencapai jumlah ratusan sebab Galih menerapkan sistem arisan, yaitu setiap orang cukup membuat satu video secara bergantian, di sisi lain mereka akan mendapatkan semua video. Galih berprinsip bahwa semakin banyak yang menonton video pembelajarannya, maka semakin banyak pula manfaat yang ditebar dan semakin banyak amal jariyah yang didapat. 


Tak ingin mengambil keuntungan, Galih mengakui bahwa monetisasi dari konten youtubenya digunakan untuk pengambangan sumber daya manusia, pengembangan sarana dan prasana hingga beasiswa pendidikan. Kedepannya, Galih mencoba mengembangkan video dengan menggunakan aplikasi android dan membuat video pembelajaran semester dua. 

"sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama"

Semoga bermanfaat

This entry was posted in

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar disini, tapi yang sopan ya :)