Orang tua mana sih yang tidak ingin mempunyai
anak sehat dan cerdas, tumbuh dan berkembang sesuai dengan waktunya? Saya yakin
semua orang tua pasti menginginkannya. Namun bagaimana bila hal sebaliknya
terjadi pada anak kita?
Putra pertama kami, Rizal
terlahir normal, pertumbuhan dan perkembangannya normal hingga berusia 7 bulan.
Namun, setelah 7 bulan, Rizal mengalami kemunduran dan keterlambatan
perkembangan. Setelah tes darah, anak kami diketahui mengalami kekurangan zat besi
/ anemia defisiensi zat besi (ABD) yang menyebabkan keterlambatan
perkembangannya. Zat besi merupakan nutrisi esensial yang dibutuhkan balita
untuk proses tumbuh kembangnya. Zat besi diperlukan tubuh bayi untuk
pembentukan sistem syaraf serta memindahkan oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh dan membantu otot agar dapat meyimpan dan menggunakan oksigen. Kekurangan
asupan zat besi dapat menyebabkan terganggunya proses-proses biologis dalam
tubuh termasuk pada kondisi yang lebih parah dapat menimbulkan anemia. Kebutuhan
zat besi pada bayi dibawah usia 6 bulan sudah terpenuhi dari ASI. Bayi yang
berusia 7 sampai 12 bulan rata-rata memerlukan asupan zat besi sebanyak 11
miligram perhari, sedangkan balita dengan usia 1 sampai 3 tahun memerlukan
lebih sedikit zat besi yaitu 7 milligram per hari. Kebutuhan tubuh akan zat
besi salah satunya di dapatkan dari makanan yang bergizi.
Hasil tes darah tersebut
tentunya membuat kami sedih dan kaget. Namun, sedih aja tidak akan memperbaiki keadaan.
Berbagai cara telah kami lakukan untuk menyembuhkan putra kami, mulai dari
pengobatan, fisioterapi setiap minggu, hingga memberikan makanan dan minuman
yang bergizi bagi Rizal. Kami flash
back ke masa usia putra
kami 6 bulan yang merupakan waktu awal pemberian MPASI alias makanan pendamping
ASI . Rizal sangat susah makan, hanya sedikit saja makanan yang bisa masuk ke
perutnya, sisanya dilepeh dan dimuntahkan. Sehingga saya menghentikan pemberian
MPASI pada Rizal. Kami merenung, mungkin itulah penyebab rizal menjadi sakit
dan kekurangan zat besi.
Mulai saat itu, kami berusaha
memberikan makanan yang bergizi bagi putra kami, dengan mengubah cara memasak,
cara memberikan dan menyajikan makanan, serta memvariasikan makanan sehingga
Rizal mau makan dan tidak bosan. Saya pun harus pintar-pintar memilih dan
memilah bahan makanan yang bergizi yang banyak mengandung zat besi bagi Rizal,
tentunya dengan mempertimbangkan kondisi keuangan kami. Setelah browsing dan
bertanya kesana kemari, saya baru mengetahui dan menyadari ternyata di sekitar
kita ada bahan makanan yang harganya terjangkau namun memiliki zat gizi yang
cukup lengkap, yakni telur. Harga telur di daerah kami sekitar Rp.
18.000,- per kg. Harga per butir harganya berkisar Rp. 1.000,- sampai dengan
Rp. 1.500,-. Harga tersebut sangat terjangkau bagi keluarga muda seperti kami.
Namun harga murah jangan sampai dipandang sebelah mata, karena ternyata telur
mengandung berbagai macam nutrisi yang tidak hanya bermanfaat bagi orang
dewasa, tapi baik pula bagi tumbuh kembang anak.
telur ayam |
Berikut merupakan kandungan zat gizi yang dimiliki oleh telur per
100 g atau setara dengan 2 buah telur berdasarkab National Nutrient Database dari United
States Departement of Agriculture:
© Air 76,15 gram
© Protein 12,56
gram
© Karbohidrat 0,72
gram
© Total lemak 9,51
gram
© Energi 143 kcal
© Gula 0,37 gram
© Kolesterol 372
mg
© Vitamin A 540 IU
© Vitamin B1 0,4
mg
© Vitamin B2 0,457
mg
© Vitamin B3 0,075
mg
© Vitamin B6 0,170
mg
© Vitamin B12 0,89
mikrogram
© Vitamin D 82 IU
© Vitamin E 1,05
mg
© Vitamin K 0,3
mikrogram
© Kalsium 56 mg
© Magnesium 12 mg
© Sodium 142 mg
© Besi 1,75 mg
© Fosfor 198 mg
© Zink 1,29 mg
Berdasarkan
data zat gizi di atas, terdapat banyak manfaat telur bagi tumbuh kembang anak. Antara
lain:
© Vitamin A untuk mencegah kebutaan pada anak dan sebagai anti oksidan
© Vitamin D untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang
© Vitamin E untuk sistem imun dan metabolisme anak
© Vitamin K untuk pembekuan darah dan pembentukan tulang dan jaringan yang sehat
© Vitamin B1 untuk meningkatkan sistem imun
© Vitamin B2 untuk metabolisme dan melindungi membran mukosa pada saluran cerna agar tetap sehat
© Vitamin B3 untuk produksi energi
© Vitamin B6 untuk metabolisme
© Vitamin B12 untuk pembentukan dan pematangan sel darah merah
© Asam amino seperti leusin, fenilalanin, histidin, isoleusin, lisin, metionin, tronin, tiptopan, dan valin adalah asam amino non esesnsial yang terkandung dalam telur yang diperlukan untuk pertumbuhan otot, darah, dan organ tubuh anak
© Lemak untuk pertumbuhan tubuh bayi
© Kolesterol untuk pembentukan hormon dalam tubuh
© Omega 3 untuk perkembangan otak, perrkembangan fungsi saraf, serta penglihatan anak
© Besi untuk perkembangan sistem saraf dan pembentukan sel darah merah
© Fosfor berperan dalam menguatkan dan menyehatkan gizi anak
© Zink membantu kerja enzim dan hormon
telur mata sapi mantap |
Wow,
tentunya dengan segudang manfaat telur membuat para ibu tidak akan ragu lagi memberikan
telur kepada anaknya. Sebagai tambahan, pernah saya ragu memberikan telur pada anak
kami karena kandungan kolesterol yang tinggi pada telur. Ternyata keraguan saya
terjawab, kolesterol pada telur adalah kolesterol baik yang justru dibutuhkan
bayi untuk pertumbuhan hormon dalam tubuh anak. Ibu-ibu yang anaknya mengalami
kekurangan zat besi juga harus rutin memberikan telur pada anaknya, karena
kandungan besi pada telur bisa memenuhi asupan zat besi pada anak yang bisa
menghindarkan anak dari ABD alias anemia defisiensi besi yang berpengaruh pada
tumbuh kembang anak.
Selain
telur, ayam juga merupakan bahan makanan yang mengandung banyak nutrisi. Selama
ini banyak orang beranggapan ayam kampung lebih baik dari ayam broiler. Namun banyak
peneliti membuktikan bahwa ayam kampung dan ayam broiler tidak jauh berbeda
kandungan nutrisinya. Lalu bagaimana dengan isu ayam broiler disuntik hormon
yang konon berbahaya bila terakumulasi dalam tubuh? Hormon merupakan obat yang
sangat mahal, bila disuntikkan ke ayam yang jumlahnya ribuan pasti akan
merugikan petani, sehingga penggunaannya pun mustahil diaplikasikan. Ayam broiler
sebenarnya berasal dari ayam kampung yang telah diseleksi. Ayam kampung yang
berkondisi baik lalu dipilih dan dibiakkan supaya mendapat bibit unggul. Jadi bibit
unggul tersebut dikembang biakkan terus menerus sehingga mendapatkan bibit
unggul yang lebih baik. Itulah cikal bakal dari ayam braoiler atau ayam
pedaging. Nah, sekarang kami paham bahwa ayam broiler tidak memakai suntik
hormon, sehingga kami tidak ragu memberikan kepada anak kami.
ayam broiler |
© Air 65 gram
© Energi 215
kalori
© Protein 18 gram
© Lemak 15 gram
© Lemak jenuh 4
gram
© Kolesterol 75 mg
© Kalium 189 gram
© Kalsium 11 mg
© Besi 0,9 gram
© Magnesium 20 mg
© Fosfor 147 mg
© Seng 1,3 gram
© Natrium 70 mg
© Protein
© Vitamin
daging ayam |
Kandungan
gizi tersebut sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Sebagai tambahan lagi
ayam broiler merupakan sumber protein hewani yang lebih murah dari daging sapi
atau ikan. Jadi bagi para ibu membeli ayam broiler bisa aman di kantong. Rasanya
pun sangat disukai anak-anak. Jadi, anak kenyang ibu pun senang, kantong uang
pun tenang.
ayam goreng kriuk kriuk favoritnya Rizal |
Dari
data kandungan gizi telur dan ayam, tak salah bila banyak yang menyarankan
konsumsi telur dan ayam secara rutin. Bila anak bosan dengan masakan ayam dan
telur, para ibu harus pintar memvariasikan jenis masakan. Ditunjang dengan
zaman yang serba canggih, tinggal buka smartphone, maka ribuan resep olahan
telur dan ayam bisa diterapkan. Resep yang bisa dicoba antara lain: tomyam
bihun telur, sup telur, kale tumis telur, sushi kentang telur, pancake oat
telur, steam roti telur, steak telur, tongseng ayam, bakso ayam, perkedel ayam,
soto ayam, semur ayam, nugget ayam, dan berbagai resep lainnya yang siap
menggoyang lidah anak.
Lalu
bagaimana korelasi mengkonsumsi telur dan ayam dengan kondisi anak kami
sekarang? Ditunjang dengan fisioterapi rutin dan konsumsi makanan bergizi
tinggi zat besi pada telur dan ayam, anak kami tidak perlu lagi konsumsi serbuk
zat besi, karena kebutuhan zat besinya telah terpenuhi dari makanan, sehingga
anak menjadi lebih aktif dan tidak mudah lesu. Pertumbuhan dan perkembangannya
pun telah banyak mengalami kemajuan, mulai dari bisa duduk tegak sendiri tanpa
bantuan, bahkan sekarang anak kami bisa berjalan rembetan di kursi dan mampu
menaiki tangga sendiri. Berat badannya pun ideal sesuai dengan kurva berat badan bayi. Konsentrasinya pun menjadi lebih baik. Jadi jangan ragu konsumsi ayam dan telur untuk
mengoptimalkan tumbuh kembang buah hati tercinta. Ingin anak anda sehat dan pintar? yuk makan ayam dan telur.
Tulisan
ini dibuat untuk memperingati Hari Ayam dan Telur Nasional
Semoga menang tulisannya ya Umi ;)
BalasHapusKeren Ulasannya.
makasih cinta...
BalasHapus