RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A.
Standar Kompetensi
3. Memahami
sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit,
serta reaksi oksidasi-reduksi
B.
Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non elektrolit
dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
C.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
·
Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit
dan non elektrolit melalui percobaan
·
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan
elektrolit dan non elektrolit berdasarkan hantaran listriknya
·
Menjelaskan penyebab kemampuan larutan
elektrolit menghantarkan arus listrik.
·
Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa
senyawa ion dan senyawa kovalen polar
D.
Tujuan Pembelajaran
Setelah
melakukan percobaan diharapkan siswa dapat:
·
Siswa
dapat menjelaskan pengertian larutan.
·
Siswa
dapat menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
·
Siswa
dapat mengidentifikasi larutan ke dalam larutan elektrolit dan non
elektrolit berdasarkan sifat daya hantar listriknya melalui data
percobaan
·
Siswa
dapat mengidentifikasi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah
melalui data hasil percobaan.
·
Siswa
dapat menjelaskan penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.
·
Siswa dapat menjelaskan bahwa larutan elektrolit
dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar
E.
Karakter siswa yang diharapkan
Jujur, kerja keras, toleransi, rasa ingin tahu, komunikatif, menghargai
prestasi, tanggung jawab, peduli lingkungan.
F.
Materi Ajar
·
larutan
non elektrolit dan elektrolit
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
A. Pengertian Larutan
Larutan adalah
suatu campuran homogen yang terdiri dari pelarut (solven) dan zat terlarut
(solute) dan tidak terdapat bidang batas diantara keduanya.
B. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Berdasarkan
jenis hantarnya, larutan digolongkan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan
larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik, contohnya larutan NaCl, NaOH, dan HCl. Sedangkan
larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak bisa menghantarkan arus
listrik, contohnya larutan gula (C12H22O11),
urea (CO(NH2)2) , etanol (C2H5OH),
dan glukosa (C6H12O6). Larutan elektrolit mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut: dapat menghantarkan arus listrik dan umumnya
merupakan senyawa garam, asam, ataupun basa. Larutan elektrolit dibagi menjadi
larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
Berdasarkan
informasi di atas dapat disimpulkan:
1. Larutan
elekrolit kuat, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·
Lampu menyala terang
·
Terdapat gelembung gas
·
Menghantarkan arus listrik
·
Terionisasi sempurna
·
Contoh: NaCl, NaOH, HCl, HNO3 dan H2SO4
2. Larutan
elektrolit lemah, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·
Lampu menyala redup
·
Terdapat gelembung gas
·
Menghantarkan arus listrik
·
Terionisasi sebagian
·
Contoh: CH3COOH, HF, NH3
dan CaCO3
Untuk
menunjukkan perbedaan antara zat elektrolit kuat dan zat elektrolit lemah
dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ), yaitu
perbandingan jumlah mol dari zat yang terionisasi dengan zat mula-mula.
Untuk zat yang
tergolong dalam elektrolit kuat mempunyai harga = 1, sedangkan
untuk zat yang tergolong dalam elektrolit lemah mempunyai harga 0 < < 1. Perhatikan contoh berikut:
C. Jenis Larutan Elektrolit Berdasarkan Ikatan Senyawanya
1. Senyawa Ionik
Larutan ion
(larutan elektrolit) bersumber dari senyawa ionik dan senyawa kovalen polar.
Senyawa ionik adalah senyawa yang terbentuk dari ikatan ion, senyawa ini di
dalam larutan akan terionisasi secara sempurna.
NaCl Na+ + Cl-
Dengan adanya
proses ionisasi tersebut, maka di dalam larutan akan penuh dengan muatan anion
dan kation. Sehingga larutan tersebut akan dapat menghantarkan arus listrik
atau bersifat elektrolit kuat. Atau dengan kata lain jika senyawa ionik ini
dilarutkan ke dalam pelarutnya, ion-ion penyusun senyawa ini akan bebas bergerak
sehingga larutan ion ini dapat menghantarkan arus listrik. Akan tetapi apabila
senyawa ion dalam bentuk kristal, ion-ionnya akan tidak dapat bergerak bebas
sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Yang termasuk dalam senyawa
ionik adalah senyawa basa dan garam.
2. Senyawa Kovalen Polar
Senyawa kovalen polar
juga merupakan sumber larutan ion, sebab jika senyawa kovalen polar dilarutkan
ke dalam air, maka senyawa tersebut akan terurai menjadi ion-ionnya. Hal ini,
disebabkan oleh ikatan kovalen pada senyawa tersebut mudah putus dalam pelarut
air sehingga akan menghasilkan ion-ion. Senyawa kovalen polar terbentuk antara
atom-atom unsur yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan dan mempunyai
bentuk struktur yang tidak simetri, sehingga terjadi kutub negatif dan kutub
positif. Senyawa kovalen polar ini memiliki kekuatan elektrolit yang
berdasarkan pada derajat ionisasinya.
Pada senyawa
kovalen polar elektron tertarik pada salah satu sisi, atau tidak tersebar
secara merata. Contohnya pada HCl, NH3, dan CH3COOH. HCl
jika dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi ion H+ dan ion Cl-.
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Senyawa kovalen
yang pekat(liquid) tidak dapat menghantarkan arus listrik karena senyaw kovalen
polar dalam bentuk liquid tidak mengalami ionisasi.
G.
Metode Pembelajaran
Inkuiri terbimbing dan diskusi
H.
Langkah-langkah
Pembelajaran
(Pertemuan Pertama)
No.
|
Kegiatan Guru
|
1.
|
Kegiatan awal
·
Guru mengucapkan
salam pembuka
·
Guru memeriksa kehadiran siswa
o Apersepsi
·
Guru mengaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari. (contoh mengaitkan dengan larutan gula atau larutan garam)
·
Guru mengajak siswa berdiskusi singkat tentang larutan non elektrolit
dan elektrolit
o Motivasi
·
Guru menjelaskan beberapa manfaat mempelajari
materi larutan elektrolit dan non elektrolit, diantaranya dapat mengetahui
larutan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa menghantarkan listrik atau
tidak.
|
2.
|
Kegiatan Inti
o Eksplorasi
·
Guru menjelaskan pengertian larutan elektrolit
dan non elektrolit beserta cirinya.
·
Guru membagi siswa menjadi kelompok yang
anggotanya 4-5 siswa.
·
Guru menyuruh siswa merancang dan melakukan
percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan non elektrolit dan
elektrolit dalam diskusi kelompok di laboratorium.
o Elaborasi
·
Guru menyuruh siswa melakukan percobaan dan
mencatat data hasil percobaan.
o Konfirmasi
·
Guru menjelaskan hal-hal yang belum diketahui
siswa
·
Guru menyuruh siswa menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.
|
3.
|
Kegiatan Akhir
·
Guru menyuruh siswa menyimpulkan hasil
percobaan yang telah dilakukan.
·
Guru memberi tugas untuk membuat laporan
percobaan dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
·
Guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan
salam.
|
(Pertemuan Kedua)
No.
|
Kegiatan Guru
|
1.
|
Kegiatan awal
·
Guru mengucapkan
salam pembuka
·
Guru memeriksa kehadiran siswa
·
Guru menyuruh siswa mengumpulkan laporan hasil
percobaan minggu sebelumnya.
o Apersepsi
·
Guru
mengingatkan materi sebelumnya tentang larutan elektrolit dan larutan non
elektrolit.
·
Guru
mengajak siswa berdiskusi singkat tentang kemampuan larutan elektrolit dalam
menghantarkan listrik.
o Motivasi
·
Guru memberitahukan siswa manfaat mempelajari
materi antara lain, mengapa larutan dalam kehidupan sehari-hari contohnya
larutan garam, sabun, dan jeruk bisa menghantarkan listrik, sedangkan larutan
gula tidak bisa menghantarkan lsitrik.
|
2.
|
Kegiatan Inti
o Eksplorasi
·
Guru menjelaskan materi secara garis besar.
·
Guru menyuruh siswa berkumpul dengan anggota
kelompoknya, serta membagikan worksheet untuk didiskusikan.
o Elaborasi
·
Guru menyuruh berdiskusi membahas worksheet.
·
Guru menyuruh perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
o Konfirmasi
·
Guru menjelaskan hal-hal yang belum diketahui
siswa
·
Guru menyuruh siswa menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.
|
3.
|
Kegiatan Akhir
·
Guru menyuruh siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
·
Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pada
pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian
·
Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam
|
I.
Alat / Bahan / Sumber Belajar
Sumber : Buku kimia, LKS,
Worksheet
Bahan : Alat serta bahan untuk percobaan
J.
Penilaian
·
Kognitif
Penilaian ini diperoleh dari ketepatan
siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru meliputi: pengisian LKS,
nilai kuis dan nilai ulangan harian, nilai laporan percobaan.
·
Afektif
Penilaian afektif ini meliputi penilaian
kehadiran siswa, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengajukan
pertanyaan, keaktifan siswa dalam diskusi kelompok, dan lembar observasi siswa selama proses
kelompok. Penilaian afektif ini diambil guru selama proses pembelajaran.
·
Psikomotorik
Penilaian psikomotorik diambil dari kemampuan siswa melakukan praktikum di
laboratorium.
Mengetahui,
|
Patas, Januari 2013
|
|
Kepala MAN Patas,
|
Guru Mata Pelajaran Kimia
|
|
Drs. H. Mohamad
Syafii, MM
|
Nikmatur Rohmaya,
S.Pd
|
|
NIP. 19650317 199303 1 005
|
NIP. 19880621 201101 2 001
|
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar disini, tapi yang sopan ya :)