Selasa, 29 Januari 2013

RPP Kimia Kelas X Semester 2


RENCANA  PELAKSANAAN  PEMBELAJARAN
(RPP)



Rounded Rectangle: Satuan Pendidikan : MAN Patas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
 








A.      Standar Kompetensi
3.   Memahami sifat-sifat  larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi

B.       Kompetensi Dasar
3.1   Mengidentifikasi  sifat larutan non elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.


C.      Indikator Pencapaian Kompetensi
·      Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan
·      Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan hantaran listriknya
·      Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.
·      Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar

D.      Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan percobaan diharapkan siswa dapat:
·      Siswa dapat menjelaskan pengertian larutan.
·      Siswa dapat menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
·      Siswa dapat mengidentifikasi larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat daya hantar listriknya melalui data percobaan
·      Siswa dapat mengidentifikasi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah melalui data hasil percobaan.
·      Siswa dapat menjelaskan penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik.
·      Siswa dapat menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar

E.       Karakter siswa yang diharapkan 
Jujur, kerja keras, toleransi, rasa ingin tahu, komunikatif, menghargai prestasi, tanggung jawab, peduli lingkungan.

F.       Materi Ajar        
·      larutan non elektrolit dan elektrolit





LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT



 



                                                                                                                                                      
 








A. Pengertian Larutan
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari pelarut (solven) dan zat terlarut (solute) dan tidak terdapat bidang batas diantara keduanya.
B. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Berdasarkan jenis hantarnya, larutan digolongkan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, contohnya larutan NaCl, NaOH, dan HCl. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik, contohnya larutan gula (C12H22O11), urea (CO(NH2)2) , etanol (C2H5OH), dan glukosa (C6H12O6). Larutan elektrolit mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: dapat menghantarkan arus listrik dan umumnya merupakan senyawa garam, asam, ataupun basa. Larutan elektrolit dibagi menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
Berdasarkan informasi di atas dapat disimpulkan:
1.    Larutan elekrolit kuat, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·      Lampu menyala terang
·      Terdapat gelembung gas
·      Menghantarkan arus listrik
·      Terionisasi sempurna
·      Contoh: NaCl, NaOH, HCl, HNO3 dan H2SO4
2.    Larutan elektrolit lemah, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·      Lampu menyala redup
·      Terdapat gelembung gas
·      Menghantarkan arus listrik
·      Terionisasi sebagian
·      Contoh: CH3COOH, HF, NH3 dan CaCO3

Untuk menunjukkan perbedaan antara zat elektrolit kuat dan zat elektrolit lemah dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ), yaitu perbandingan jumlah mol dari zat yang terionisasi dengan zat mula-mula.
Untuk zat yang tergolong dalam elektrolit kuat mempunyai harga  = 1, sedangkan untuk zat yang tergolong dalam elektrolit lemah mempunyai harga 0 < <  1. Perhatikan contoh berikut:
C. Jenis Larutan Elektrolit Berdasarkan Ikatan Senyawanya
1. Senyawa Ionik
Larutan ion (larutan elektrolit) bersumber dari senyawa ionik dan senyawa kovalen polar. Senyawa ionik adalah senyawa yang terbentuk dari ikatan ion, senyawa ini di dalam larutan akan terionisasi secara sempurna.
                                                NaCl                Na+ + Cl-        
Dengan adanya proses ionisasi tersebut, maka di dalam larutan akan penuh dengan muatan anion dan kation. Sehingga larutan tersebut akan dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat elektrolit kuat. Atau dengan kata lain jika senyawa ionik ini dilarutkan ke dalam pelarutnya, ion-ion penyusun senyawa ini akan bebas bergerak sehingga larutan ion ini dapat menghantarkan arus listrik. Akan tetapi apabila senyawa ion dalam bentuk kristal, ion-ionnya akan tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Yang termasuk dalam senyawa ionik adalah senyawa basa dan garam.          
2. Senyawa Kovalen Polar
            Senyawa kovalen polar juga merupakan sumber larutan ion, sebab jika senyawa kovalen polar dilarutkan ke dalam air, maka senyawa tersebut akan terurai menjadi ion-ionnya. Hal ini, disebabkan oleh ikatan kovalen pada senyawa tersebut mudah putus dalam pelarut air sehingga akan menghasilkan ion-ion. Senyawa kovalen polar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan dan mempunyai bentuk struktur yang tidak simetri, sehingga terjadi kutub negatif dan kutub positif. Senyawa kovalen polar ini memiliki kekuatan elektrolit yang berdasarkan pada derajat ionisasinya.
Pada senyawa kovalen polar elektron tertarik pada salah satu sisi, atau tidak tersebar secara merata. Contohnya pada HCl, NH3, dan CH3COOH. HCl jika dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi ion H+ dan ion Cl-.
                   HCl(aq)                       H+(aq) +  Cl-(aq)
Senyawa kovalen yang pekat(liquid) tidak dapat menghantarkan arus listrik karena senyaw kovalen polar dalam bentuk liquid tidak mengalami ionisasi.

G.      Metode Pembelajaran
Inkuiri terbimbing dan diskusi

H.      Langkah-langkah Pembelajaran
(Pertemuan Pertama)
No.
Kegiatan Guru
1.
Kegiatan awal
·      Guru mengucapkan salam pembuka
·      Guru memeriksa kehadiran siswa
o  Apersepsi
·      Guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. (contoh mengaitkan dengan larutan gula atau larutan garam)
·      Guru mengajak siswa berdiskusi singkat tentang larutan non elektrolit dan elektrolit
o  Motivasi
·      Guru menjelaskan beberapa manfaat mempelajari materi larutan elektrolit dan non elektrolit, diantaranya dapat mengetahui larutan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa menghantarkan listrik atau tidak.
2.
Kegiatan Inti
o  Eksplorasi
·      Guru menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit beserta cirinya.
·      Guru membagi siswa menjadi kelompok yang anggotanya 4-5 siswa.
·      Guru menyuruh siswa merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit dalam diskusi kelompok di laboratorium.
o  Elaborasi
·      Guru menyuruh siswa melakukan percobaan dan mencatat data hasil percobaan.
o  Konfirmasi
·      Guru menjelaskan hal-hal yang belum diketahui siswa
·      Guru menyuruh siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
3.
Kegiatan Akhir
·      Guru menyuruh siswa menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan.
·      Guru memberi tugas untuk membuat laporan percobaan dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
·      Guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam.

(Pertemuan Kedua)
No.
Kegiatan Guru
1.
Kegiatan awal
·      Guru mengucapkan salam pembuka
·      Guru memeriksa kehadiran siswa
·      Guru menyuruh siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan minggu sebelumnya.
o  Apersepsi
·      Guru mengingatkan materi sebelumnya tentang larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
·      Guru mengajak siswa berdiskusi singkat tentang kemampuan larutan elektrolit dalam menghantarkan listrik.
o  Motivasi
·      Guru memberitahukan siswa manfaat mempelajari materi antara lain, mengapa larutan dalam kehidupan sehari-hari contohnya larutan garam, sabun, dan jeruk bisa menghantarkan listrik, sedangkan larutan gula tidak bisa menghantarkan lsitrik.
2.
Kegiatan Inti
o  Eksplorasi
·      Guru menjelaskan materi secara garis besar.
·      Guru menyuruh siswa berkumpul dengan anggota kelompoknya, serta membagikan worksheet untuk didiskusikan.
o  Elaborasi
·      Guru menyuruh berdiskusi membahas worksheet.
·      Guru menyuruh perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
o  Konfirmasi
·      Guru menjelaskan hal-hal yang belum diketahui siswa
·      Guru menyuruh siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
3.
Kegiatan Akhir
·      Guru menyuruh siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
·      Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian
·      Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam

I.         Alat / Bahan / Sumber Belajar 
Sumber     : Buku kimia, LKS, Worksheet
Bahan       : Alat serta bahan untuk percobaan

J.        Penilaian
·      Kognitif
Penilaian ini diperoleh dari ketepatan siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru meliputi: pengisian LKS, nilai kuis dan nilai ulangan harian, nilai laporan percobaan.
·      Afektif
Penilaian afektif ini meliputi penilaian kehadiran siswa, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan, keaktifan siswa dalam diskusi kelompok,  dan lembar observasi siswa selama proses kelompok. Penilaian afektif ini diambil guru selama proses pembelajaran.
·                  Psikomotorik
Penilaian psikomotorik diambil dari kemampuan siswa melakukan praktikum di laboratorium.


Mengetahui,

Patas,    Januari 2013
Kepala MAN Patas,

Guru Mata Pelajaran Kimia









Drs. H. Mohamad Syafii, MM

Nikmatur Rohmaya, S.Pd
NIP. 19650317 199303 1 005

NIP. 19880621 201101 2 001




0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar disini, tapi yang sopan ya :)